Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Wanita Pertama Suamiku #3

Daftar Isi [Tampil]
 
Ana_Yuliana  

#Bab 3

Bicaralah

Alfi ingat ketika itu keingginannya begitu menggebu untuk menikahi Jasmine. Ia tak tahan lagi terlalu larut dalam kubangan dosa, nuraninya menjerit, ini harus dihentikan. Ia utarakan niat baiknya pada ayah ibunya ketika libur kuliah. 

Ibu menarik napas dan menatap iba dirinya. “Ibu bukan tak menyukai Jasmine, Nak. Dia  anak yang cantik, baik dan ramah tapi keluarganya tak sama. Kau tahu sendiri bagaimana buruk laku ayah dan ibunya, kita telah bertetangga selama bertahun-tahun.” Laila ibu Alfi membelai putranya. 

“Aku mencintai Jasmine, Bu, aku tak akan menyusahkan, aku sudah bekerja paruh waktu sambil kuliah.” Alfi berusaha meyakinkan. 

“Bukan masalah biaya, Nak, ibu dan ayah yakin kamu adalah laki-laki yang bertanggung jawab tapi ini soal keluarganya, Nak. Ibu tak mampu membayangkan harus berbesan dengan ayah dan ibu Jasmine.” Laila mengenggam jemari putranya. 

“Tapi, Bu…”

“Alfi dengarkan,” Zulkifli Ayah Alfi akhirnya bersuara. “Menikah itu bukan hanya soal dua manusia saja, ada keluarga yang harus disatukan, kamu jangan egois. Ayah tak memintamu mencari istri yang cantik, pintar dan berasal dari keluarga kaya raya, tapi ahlak wanita itu dan keluarganya lah yang menjadi pertimbangan. Ayah tidak setuju, jangan pernah kau utarakan niatmu lagi untuk menikahi anak itu!” Zulkifli membanting Koran yang sejak tadi digenggamnya, menatap putranya yang tertunduk dan segera pergi. 

Alfi menunduk dalam diam. Ayahnya adalah lelaki baik yang tegas, A baginya adalah A tak akan pernah berubah menjadi B. 

“Kamu masih muda, Nak, lupakanlah Jasmine. Di masa yang akan datang ada banyak wanita baik lainnya yang akan kau temui,” ucap Laila.

Alfi tetap bergeming, tidak mengiyakan ataupun menolak. Cintanya pada Jasmine terlalu besar untuk ditanggalkan. Sayangnya pada gadis itu luar biasa hingga sulit untuk ditepis. 

Laki-laki muda itu diam tapi tidak untuk hatinya, dengan atau tanpa persetujuan kedua orang tuanya ia akan tetap melangkah, menikahi Jasmine. Cintanya membara, begitupun semangatnya yang ikut berkobar, ia sangat yakin dengan Jasmine kebahagiaan itu nyata hingga sang pujaan menolak cintanya dan lebih memilih meraih cita.

Kini, setelah bersusah payah menghapus kenangan tentang cinta pertamanya hingga  menghilang tanpa jejak, ia datang, Jasmine kembali dengan menawarkan cinta yang sama seperti dulu. 

Entah darimana ia harus memulai kisah tentang Jasmine pada Maila istrinya. Sejak awal berikrar melalui akad nikah, ia telah berjanji hanya akan mengukir nama Maila dalam hatinya dan kini ia harus membuka kembali lembaran kelam masa lalunya di hadapan istrinya. 

“Dia mantan pacarku,” ucap Alif pelan. Sorot mata sendu Maila semakin membuatnya bersalah. 

“Lalu?” tanya Maila. 

“Baru-baru ini tak sengaja aku berjumpa dengannya. Ia adalah dosenku. Awalnya aku biasa saja dengannya tapi akhir-akhir ini ia terus menghubungiku, ia selalu mengungkit masa lalu.” 

Maila menatap datar suaminya, ekspresinya biasa saja. “Apa ia ingin menjadi istri keduamu?” 

Alfi mengangguk. “Tapi aku menolak, aku hanya mencintaimu, aku bersumpah hanya kau yang ada di hatiku. Aku akan berhenti kuliah S2 atau nanti mencari universitas lain lagi. Jangan marah Sayang.” Alfi mengenggam erat jemari Maila. 

Maila tersenyum. “Aku tak marah, tak apa, hanya rasa penasaran ini sangat menganggu. Tak usah lagi datang ke universitas itu, semester depan kita cari tempat lain untuk S2-mu.”

Alfi mengangguk. 

“Aku tahu kau mampu menjaga diri, tapi aku cemburu, Mas, wanita itu lebih dulu hadir mengisi harimu, jauhi saja dia, bila kau bermain api maka aku lah yang hangus terbakar.” 

Alfi mengecup kening istrinya. “Sebisa mungkin aku akan menghindarinya.”

Bersambung . . .  


Post a Comment for "Wanita Pertama Suamiku #3"